Smartphone: Semakin Populer, Semakin Terancam

Semakin meningkatnya popularitas perangkat smartphone memang sejalan dengan jumlah ancaman malware yang menghadang. Dari data yang dirilis ESET, ancaman yang akan terunduh di Android Market diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 30%. Dari angka tersebut, 37% diantaranya adalah SMS Trojan. Sementara itu, 60% malware yang beredar bersifat Botnet – yaitu operasionalnya dilakukan dari jarak jauh.
Android diperkirakan bakal jadi perangkat yang jadi sasaran empuk. Hal ini bisa dilihat dari tingginya tingkat adopsi perangkat di pasaran. Untuk pasar Indonesia sendiri, selama tahun 2011, Android berhasil terjual 46.775 juta unit atau 43.4% dari pangsa pasar. Disusul Symbian dengan 23.853juta atau 22.1% dan iOS dengan 19,628 juta unit atau 18.2%.
Smartphone yang menawarkan fitur sinkronisasi dengan berbagai perangkat dilansir ikut memicu munculnya malicious code yang semakin beragam. Apalagi pengguna cenderung menganggap smartphone sebagai teman akrab dan menyimpan segalanya disana, termasuk data penting dan rahasia. Kini, informasi yang dicuri dengan menggunakan smartphone tidak hanya data akses ke daftar kontak, tetapi juga ke file-file rahasia, gambar, dan passwords untuk sistem yang sensitif.
Faktor lain pemicu meluasnya penyebaran malware pada smartphone adalah karena tidak semua
smartphone memiliki fitur atau mampu melakukan patches dan update otomatis. kombinasi
kelemahan pada aspek teknis, dan non teknis dalam hal ini perilaku penggunaan, menjadikan
komunikasi mobile sebagai sasaran empuk. Sehingga, tumbuhnya kesadaran terhadap aspek tersebut sangat membantu menekan tingkat eskalasi serangan malware.
Meski ancaman terhadap perangkat komunikasi mobile mengalami peningkatan signifikan, tapi ESET mengingatkan bahwa kondisi tersebut tidak menurunkan tingkat ancaman pada komputer desktop. Jadi tetaplah waspada.